1. Propagasi Gelombang Langit
PROPAGASI GELOMBANG LANGIT (SKY WAVE) Pada frekuensi tinggi
atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 -30MHz. gelombang dapat
dipropagasikan menempuh jarak yang jauh keatas sampai lapisan ionosfir.
Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfir ini disebut sebagai
gelombang ionosfir (ionospheric wave) atau juga disebut gelombang langit (sky
wave).
Gelombang langit diradiasikan oleh antenna ke lapisan
ionosfir yang terletak di atmosfir bagian atas dan dibelokkan kembali ke bumi.
Ada beberapa lapisan ionosfir yakni lapisan D , E, F1 dan F2, dimana
keberadaannya di langit berubah-ubah menurut waktu, dan sangat mempengaruhi
perambatan sinyal. Lapisan D dan E adalah lapisan yang paling jauh dari
matahari sehingga kadar ionisasinya rendah. Lapisan ini hanya ada pada siang
hari, dan cenderung menyerap sinyal pada daerah frekuensi 300 kHz – 3 MHz.
2. Apa
yang dimaksud dengan Propagasi Gelombang Tanah ?
Propagasi gelombang tanah berpropagasi di sepanjang permukaan bumi/tanah. gelombang terebut terpolarisasi secara vertikal,
karena bumi akan menghubung-singkatkan
medan listriknya bila berpolarisasi horizontal. Perubahan kadar
air mempunyai pengaruh yang besar terhadap gelombang tanah. Jika bumi mempunyai
konduktivitas yang tinggi, maka redaman
akan berkurang. Dengan demikian, propagasi gelombang tanah diatas air, terutama
air garam (air laut) jauh lebih baik dari pada di tanah kering. Gelombang tanah sangat tidak efektif
pada frekuensi di atas 2 MHz. Namundemikian, gelombang tanah sangat handal bagi
hubungan komunikasi.Propagasi gelombang tanah umumnya digunakan untuk navigasi
dan radio beacon.
3. Apa yang dimaksud Propagasi Gelombang Line of
Sight (Microwave)
propagasi
jenis ini Bekerja pada freq gelombang mikro (1 – 40 GHz) , Antena TX & RX harus bebas pandang
(line of sight / LOS). Jarak lintasan sekitar
40 KM, tidak dapat menembus objek yang
solid (bangunan, gunung,dll), dan digunakan untuk komunikasi teresterial dan
satelit. Diatas frekuensi 8GHz dapat diserap oleh air (jadi saat hujan akan
terjadi degradasi). Redaman yang
terjadi dalam ruang bebas,
4. Sebutkan kategorisasi media transmisi nirkabel !
media transmisi nirkabel terbagi menjadi 2 kategori besar yaitu yang bersifat fisik dan yang bersifat non fisik.
Fisik / wired
logam yaitu:
- open wired / kawat
- multipair
- koaksial
- pandu gelombang / waveguide
Fiber yaitu:
- Step index
- Graded index
Non Fisik / Wireless
Radio Teresterial yaitu:
- ionosfer
- microwave / Los
Satelit yaitu:
- LEO
- MEO
- GEO
5. Sebutkan
jenis orbital dalam sistem satelit dan jelaskan kelebihan
dan kekurangannya.
1. LEO (Low Earth Orbit)
Satelit jenis LEO merupakan satelit yang mempunyai
ketinggian 320 – 800 km di atas permukaan bumi. Karena orbit mereka yang sangat
dekat dengan bumi, satelit LEO harus mempunyai kecepatan yang sangat tinggi
supaya tidak terlempar ke atmosfer. Kecepatan edar satelit LEO mencapai 27.359
Km/h untuk mengitari bumi dalam waktu 90 menit. Delay Time LEO sebesar 10 ms
(Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke
stasiun bumi). Aplikasi dari satelit jenis LEO ini biasanya dipakai pada
sistem Remote Sensing dan Peramalan Cuaca karena jarak mereka dengan permukaan
bumi yang tidak terlalu jauh. Pada masa sekarang satelit LEO yang mengorbit
digunakan untuk aplikasi komunikasi selular.
Kelebihan LEO
·
Latency atau delay rendah.
·
Daerah lintang terbesar terdapat pada kutub
utara dan selatan.
·
Path loss kecil.
·
Mudah diaplikasikan pada frekuensi reuse yang
lebih besar.
·
Pengendalian pada stasiun bumi berdaya kecil.
Kekurangan LEO
·
Jumlah satelit banyak ( 50-70 satelit).
·
Tidak efektif untuk cakupan nasional atau
regional
·
Luas cakupan daerah kecil.
·
Karena kebutuhan jumlah satelit banyak, biaya
peluncuran untuk menyebarkan mahal.
·
Sulit dalam peluncuran dan mengoperasian karena
jumlah satelit banyak.
·
Lifetime orbital jauh lebih pendek daripada GEO
dan MEO karena degradasi orbital.
2. MEO (Medium Earth Orbit)
Satelit pada orbit ini merupakan satelit yang mempunyai ketinggian di atas 10000 km dengan aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO. Namun karena jarak yang sudah cukup jauh jumlah satelit pada orbit MEO tidaklah sebanyak satelit pada orbit LEO. Satelit jenis MEO ini mempunyai delay sebesar 60 – 80 ms. MEO, Medium Earth Orbit Satelit dengan ketinggian orbit menengah dengan ketinggian 9656 km hingga 19312 km dari permukaan bumi. Pada orbit ini satelit dapat terlihat oleh stasiun bumi lebih lama sekitar 2 jam atau lebih. Dan waktu yang diperlukan untuk menyeleseaikan satu putaran mengitari bumi adalah 2 jam hingga 4 jam.
Satelit pada orbit ini merupakan satelit yang mempunyai ketinggian di atas 10000 km dengan aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO. Namun karena jarak yang sudah cukup jauh jumlah satelit pada orbit MEO tidaklah sebanyak satelit pada orbit LEO. Satelit jenis MEO ini mempunyai delay sebesar 60 – 80 ms. MEO, Medium Earth Orbit Satelit dengan ketinggian orbit menengah dengan ketinggian 9656 km hingga 19312 km dari permukaan bumi. Pada orbit ini satelit dapat terlihat oleh stasiun bumi lebih lama sekitar 2 jam atau lebih. Dan waktu yang diperlukan untuk menyeleseaikan satu putaran mengitari bumi adalah 2 jam hingga 4 jam.
Kelebihan MEO
·
Latency atau delay lebih rendah daripada GEO
(tetapi lebih besar dari LEO).
·
Penggunaan frekuensi reuse lebih baik dibanding
dengan GEO (tetapi kurang dari LEO)
·
Sedikit satelit untuk menyebarkan dan
mengoperasikan dan lebih murah daripada sistem LEO (tapi lebih mahal
dibandingkan dengan GEO).
·
Lifetime satelit pada orbit MEO lebih lama dari
sistem LEO (tetapi kurang dari GEO).
Kekurangan MEO
·
Jumlah satelit yang dibutuhkan lebih banyak
dibandingkan GEO.
·
Karena lebih banyak jumlahya, maka biaya
peluncuran lebih mahal daripada GEO.
·
Antena pengendalinya umumnya lebih mahal dan
kompleks.
·
Cakupan daerah sempit (yaitu: lautan, padang
pasir, hutan)
3. GEO (Geostationery Earth Orbit)
Satelit GEO merupakan sebuah satelit yang ditempatkan dalam
orbit yang posisinya tetap dengan posisi suatu titik di bumi. Karena mempunyai
posisi yang tetap maka waktu edarnyapun sama dengan waktu rotasi bumi. Posisi
orbit satelit GEO sejajar dengan garis khatulistiwa atau mempunyai titik
lintang nol derajat.
Sebuah orbit geostasioner, atau Geostationary Earth Orbit
(GEO), adalah orbit lingkaran yang berada 35.786 km (22.236 mil) di atas ekuator Bumi dan mengikuti arah
rotasi bumi. Sebuah objek yang berada pada orbit ini akan memiliki periode
orbit sama dengan periode rotasi Bumi, sehingga terlihat tak bergerak, pada
posisi tetap di langit, bagi pengamat di bumi. Satelit komunikasi dan satelit
cuaca sering diorbitkan pada orbit geostasioner, sehingga antena satelit yang
berkomunikasi dengannya tidak harus berpindah untuk melacaknya, tetapi dapat
menunjuk secara permanen pada posisi di langit di mana mereka berada. Sebuah
orbit geostasioner adalah satu tipe orbit geosynchronous.
Kelebihan GEO
·
Stasiun pengendali tidak harus setiap saat
melakukan track terhadap satelit.
·
Hanya beberapa satelit cukup meng-cover seluruh
lapisan bumi.
·
Maksimal lifetime 15 tahun atau lebih.
Kekurangan GEO
·
Delai propagasi yang cukup besar, berkisar
antara 250 milidetik.
·
Proses peluncuran satelit mahal karena berada
pada orbit yang jauh. Antena penerima pada stasiun bumi harus berdiameter besar
agar dapat menangkap sinyal/frekuensi yang dipancarkan.
6.
apa jenis media transmisi yang cocok
digunakan untuk kawasan kepulauan seperti negara indonesia, jelaskan !
Menggunakan WIRELESSS, karena saat ini sudah banyak
digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan
sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Jadi akan
lebih mudah dan cepat dalam mengirim dan menerima suatu informasi, tetapi belum
semua pulau di Indonesia menggunakan media ini, dikarenakan salah satunya
faktor ekonomi yg belum memadai. Saya berharap kedepannya semua pulau sudah
dapat menggunakan media transmisi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar